Diceritakan oleh seorang qodli Muhammad rohimuhulloh
Ada seorang laki-laki yang ingin
menikah dengan seorang perempuan agar kelak bisa membantu ibunya. Dia
menginginkan perempuan yang berpendidikan dan terpelajar .dan akhirnya dia
melamar seorang gadis seperti yang ia inginkan terpelajar dan berpendidikan,
kemudian ia nikahi.
Pada esok hari setelah malam pengantin,
perempuan itu duduk-duduk sambil membaca koran dan beberapa majalah, sedangkan
ibunya repot dengan pekerjaan rumahnya.Jika ditanya dia beralasan bahwa ini
masih hari hari pernikahan mereka, jadi mungkin setelah ini dia mau membantu
ibunya ,pikir suaminya. Hari demi hari sudah terlewati akan tetapi perempuan
yang baru menikah itu tetap saja sering menghabiskan waktunya untuk membuka
surat kabar dan majalah sedangkan ibunya yang sudah tua itu dia biarkan menyapu
dan memasak serta mengurus rumah sendirian..sehingga pada suatu hari ibunya
mengadu kepada anak laki-lakinya tentang hal ini.
Mereka bersepakat untuk membuat drama atau
beracting di depan menantunya agar menantunya tadi menyadari dan merasa malu
akan kesalahannya, sehingga dia mau membantu ibunya. Ibu yang sudah tua itu
pura pura menyapu ,kemudian anak laki-lakinya masuk ke rumah dan pura-pura
melarang ibunya .
“ ibu, ibu itu sudah tua
,banyaklah beristirahat , biar saya saja yang menyapu”.
Ibu
itu menjawab
“ anakku , kamu itu laki-laki ,
menyapu ,memasak ,mengurus rumah tangga itu tugas perempuan” .
perselisihan semakin memuncak dan sangat mengherankan perempuan itu sama
sekali tidak terpengaruh bahkan dia dengan tenangnya berkata sambil membuka-
buka surat kabar
“ sudahlah jangan saling
berteriak dan jangan saling berebut..sebenarnya sepele saja , tentukan hari
untuk kamu dan tentukan hari untuk dia { ibu }..beres kan???#$%^&*.